Kelompok Tani Ternak Salira Leuwiseeng – Menyebarnya Isu tentang akan terjadi Kekeringan hebat selama kurun waktu tiga tahun berturut-turut dari tahun 2019 sampai dengan 2022 telah membuat banyak orang takut.
Isu tersebut datang dari hasil analisa banyak pribadi dengan disandarkan kondisi akhir zaman sekarang ini, dan lalu diambil kesimpulan pribadi dengan menerka-nerka akan ada kemarau panjang pada tahun 2019-2022. Jadi hal itu bukan datang dari BMKG, maka disebutlah isu tersebut adalah Hoax karena BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) sendiri membantah tidak mengeluarkan informasi tersebut.
Lalu bagaimana dengan sikap seorang Muslim dengan adanya Isu Hoax tersebut? dikatakan hoax karena memang pihak BMKG tidak pernah menyatakan secara resmi bahwa akan terjadi kemarau panjang pada kurun waktu 2019-2022.
Sikap kita (orang islam) adalah anggap itu sebagai informasi yang bisa membuat muslim menjadi lebih baik lagi dalam beribadah kepada Allah SWT, karena apapun nanti yang akan terjadi adalah semuanya atas Izin / kehendak Allah SWT.
Terlepas itu adalah Berita Hoax karena memang BMKG tidak mengumumkan demikian, sikap Orang Islam harus tetap waspada dan berikhtiar semampu masing-masing agar hal demikian tidak terjadi, dengan cara, ikut menjaga alam sekitar agar tetap kondusif, tidak membakar hutan, dan lain sebagainya yang sekiranya hal-hal yang memang bisa menjadi pemicu terjadinya Kemarau Panjang.
Yakinkan bahwa apapun yang terjadi nanti adalah atas kehendak allah swt, jadi jangan lah kita di dahulukan takut duluan, tetapi harus disikapi dengan positif, tidak takut dan berusaha semampu kita untuk ikut mencegah agar bagaimana caranya menjaga alam untuk tetap bersahabat dengan kita.
Coba saja teman-teman pikirkan, jika kita terus menerus merusak alam, sehingga alam menjadi gersang, tandus, air laut naik, hutan gundul, iklim menjadi tak menentu dan kebanyakannya adalah kemarau, maka bukankah kita sendiri yang memang mengundang bencana sehingga terjadilah kemarau panjang?
Mari bersama-sama menjaga Alam agar hal-hal isu kemarau panjang 2019-2022 adalah tidak terjadi. (Pipih Pirmansyah)