DARI REDAKSI
SALIRA TV - SIARAN TELEVISI INTERNET 24 JAM DARI INDONESIA, MEMBUKA LOWONGAN KERJASAMA KEPADA SAHABAT UNTUK MENJADI WARTAWAN ATAU REPORTER SALIRA TV NEWS YANG AKAN DITEMPATKAN DI KABUPATEN ATAU KOTA NYA MASING-MASING. INFORMASI LENGKAP, HUBUNGI WA CENTER SALIRA TV DI 0838-9640-3437.
Dukung Jurnalisme Salira TV dengan Cara Berlangganan

Tinggi Air untuk Ngaliwet adalah 2.5 cm dari atas Permukaan Beras

Tinggi Air untuk Ngaliwet adalah 2.5 cm dari atas Permukaan Beras

Kelompok Tani Ternak Salira Leuwiseeng – Ngaliwet merupakan Acara memasak nasi yang dilaksanakan bersama-sama (rame-rame) di alam terbuka. Biasanya dilakukan di suasana pedesaan dengan pemandangan pepohonan yang rindang dan sejuk. Tetapi bisa juga dilaksanakan ketika sedang acara Ronda Malam.

Untuk mendapatkan Nasi Liwet yang terbaik, maka diperlukan pengetahuan yang bagus tentang bagaimana memasak nasi liwet tersebut, dalam hal ini yang paling penting adalah tentang pengaturan tinggi air untuk memasak beras liwet.

Telah disepakati bersama bahwa untuk ketinggian Air untuk acara Ngaliwet adalah setinggi 2.5 cm dari atas Permukaan Beras yang kita masak di kastrol atau citel (sunda). Jika tinggi airnya kurang dari 2.5 cm maka akan nasinya akan kekerasan. Dan Jika tinggi airnya lebih dari 2.5 cm maka akan nasinya akan terlalu lembek seperti adiknya bubur. Jadi tinggi air nya harus pas 2.5 cm (berapapun banyaknya beras).

Dan untuk para santri serta santriyah di pondok-pondok pesantren tradisional yaitu pesantren-pesantren yang biasanya terletak di pedesaan, biasanya kebanyakan dari mereka adalah memang sudah mahir dalam urusan Ngaliwet karena memang mereka sudah terbiasa melakukan hal itu.

Juga para Tim Ronda Malam di kampung-kampung, mereka juga sudah mahir dan terbiasa dengan ngeliwet, tapi mereka biasanya tidak menggunakan patokan 2.5 cm tapi dengan menggunakan telunjuk tangan mereka, tinggi air untuk ngaliwet adalah satu buku telunjuk tangan. Tapi itu menurut saya kurang baik, lebih bagus menggunakan ukuran 2.5 cm saja.

Oke demikian semoga menjadi ilmu pengetahuan bagi teman-teman yang belum memahaminya. (Pipih Pirmansyah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *