DARI REDAKSI
TV ANDROID 24 JAM SALIRA TV MEMBUKA LOWONGAN KERJASAMA KEPADA ANAK MUDA UNTUK MENJADI WARTAWAN ATAU REPORTER SALIRA TV NEWS UNTUK DITEMPATKAN DI KABUPATEN ATAU KOTA NYA MASING-MASING (SESUAI DOMISILI KTP). HUBUNGI WA CENTER SALIRA TV DI 0838-9640-3437.

Dari Redaksi Salira TV,
Pada setiap kegiatan liputan jurnalistik dan atau kunjungan kerja, Wartawan Salira TV dilengkapi dengan ID Pers dan Surat Tugas yang masih berlaku, serta namanya tercantum di Box Redaksi https://salira.tv/redaksi/

Calon Narasumber, Instansi Pemerintahan, Sekolah, Pengusaha, dan Masyarakat Umum berhak untuk meminta kepada yang mengaku sebagai Wartawan Salira TV untuk menunjukkan ID Pers & Surat Tugas yang masih berlaku.

Calon Narasumber, Instansi Pemerintahan, Sekolah, Pengusaha, dan Masyarakat Umum juga berhak untuk mengambil foto close-up yang bersangkutan, dan mengkonfirmasikannya ke Nomor WhatsApp Center Salira TV di 0838-9640-3437.

Jika yang bersangkutan terbukti Bukan Wartawan Salira TV, Calon Narasumber dan juga Redaksi Salira TV dapat melaporkannya kepada Pihak Kepolisian untuk ditindaklanjuti sebagai kasus Pidana Pemalsuan Identitas yang merugikan Calon Narasumber dan Perusahaan Media Salira TV.
Terimakasih.

Lowongan Jadi Wartawan & Content Creator di Salira TV

Download & Install Aplikasi Salira TV ~ TV Android 24 Jam di Playstore

Mengenang Waktu Kerja Jadi Penyiar Radio Bayu FM Tasikmalaya (Tahun 2001)

Mengenang Waktu Kerja Jadi Penyiar Radio Bayu FM Tasikmalaya (Tahun 2001)

Kelompok Tani Ternak Salira Leuwiseeng – Waktu itu berkas lamaran kerja, saya titipkan di Mas Teguh, kenalannya sekaligus temannya Mang Uun (di Cakung, Jakarta Timur, tahun 2001), Ceritanya akan dicoba dilamarkan ke suatu Perusahaan Group Astra, yang pabriknya berada di KIP (Kawasan Industri Pulogadung), nama PT nya, PT. Federal Superior Chain Manufacturing. Dia memproduksi Rantai Sepeda Motor, PT itu juga adalah salah-satu Anak Perusahaan PT. Astra Otoparts.

Karena tidak bisa langsung dipanggil test, saya titipkan lamaran tersebut, lalu saya pergi menuju Bekasi, karena di Bekasi lumayan ada banyak teman sekampung disana yang juga merantau, termasuk waktu itu ada Kakak Ipar saya, Kang Jenal Anwar yang Dagang Kue Dorayaki pakai Roda dorong, terus mangkal di depan Mall Borobudur (yang samping Taman Bekasi itu loh).

Di bekasi (2001), saya ikut-ikutan jualan Tisu dan Permen di Terminal Bekasi, saya tidak jualan Rokok karena kata Kakak Ipar saya tersebut, jangan jualan Rokok karena untungnya kecil terus modalnya lumayan besar, katanya, mendingan jualan Tisu dan Permen, untungnya lumayan besar dan modal kecil, katanya, maka saya nurut saja. Saya fokus di Bis-bis Mayasari, terutama Mayasari Kota 27. Disana (yaitu di Terminal Bekasi) banyak teman sekampung yang juga jualan asongan.

Ketika sedang jualan tisu dan permen di terminal bekasi, kerap kali saya main ke Kawasan EJIP Cikarang (EAST JAKARTA INDUSTRIAL PARK), dengan teman saya Lani Zaelani, menjumpai setiap gerbang PT Pabrik disana, tapi hasilnya nihil, karena memang tidak mudah mendapatkan informasi lowongan kerja dengan cara langsung bertanya ke Pak Satpam, sungguh tidak mudah kawan-kawan, benar-benar bersifat intern perusahaan untuk hal lowongan itu (biasanya). Tapi ya minimal saya pernah merasakan panas-panasan bawa-bawa tas berisi berkas lamaran lalu berkeliling di kawasan EJIP Cikarang di tahun 2001 tersebut.

Suatu ketika, saya pulang dulu ke Tasikmalaya. Saya suka mendengarkan Radio. Secara tidak sengaja, saya mendengarkan siaran Stasiun Radio baru, nama radionya Bayu FM, disana buka Lowongan untuk jadi Penyiar. Saya pun tertarik.

Saya kunjungi stasiun radio itu, dan ternyata disana sudah ada belasan anak muda seumuran saya waktu itu yang sama-sama akan ikutan test untuk ingin jadi crew di Radio FM baru tersebut.

Test yang disuguhkan adalah:

1. Test tulis (persis seperti mengerjakan soal-soal ulangan sekolah, ada matematika, bahasa inggris, fisika, olahraga, dan ilmu pengetahuan umum lainnya)

2. Test vokal. setiap orang diberi Tulisan Script, lalu diminta berbicara didepan komputer & mixer, waktu itu program play mp3 nya adalah pakai WinAmp. Tiap peserta direkam untuk dinilai oleh manager yg ada disana nantinya.

3. Setelah rekaman (test vokal), masuk ke tahap 3 yaitu interview. Tiap peserta bergiliran masuk ruangan manager, tak usah dibahas lah soal interview mah, urusannya logika dan fakta.

Selesai interview, semua peserta dipersilahkan pulang, dan semua peserta tinggal menunggu selama 1 minggu. Katanya yang lulus diterima akan diumumkan satu minggu kedepan di radio itu, jadi pantengin saja terus siaran radio itu, pesan orang radio waktu itu.

Satu minggu berlalu, syukur alhamdulillah, saya terpanggil. Yang diterima itu, cewek dua, cowok satu. Yang cewek namanya Melinda & Pinka (bukan nama asli tapi nama udara), dan yang cowok, saya, dengan nama udara saya adalah Firman.

Saya pun mulai belajar kerja di radio itu. Saya tidak pulang pergi ke radio karena rumah orang tua saya ke radio itu lumayan jauh (sekitar 10 Km), harus naik Mobil Umum sekali dan lalu naik Ojek sekali, baru bisa sampai rumah saya. Nah, waktu itu kan ngirit Om, karena memang bokek, jadi saya putuskan untuk tinggal di Radio karena kebetulan pihak Radio menyediakan semacam kamar-kamar begitu buat para crew yang mau tinggal disana diperbolehkan.

Disana saya mengenal bagaimana sebuah stasiun radio resmi itu bekerja. Saya kebagian acara pukul 22.00 s.d 24.00 bersama teman saya yang lain. Saya juga sering ditugaskan untuk menghidupkan radio pada jam 5 subuh (ketika yang lain masih tidur). Disana juga ada seorang ibu-ibu yang bertugas memasak, jadi si Ibu suka datang ke Radio setiap hari pukul enam pagi dan mulai masak di dapur.

Tapi tinggal di radio tidak berlangsung lama, karena tiba-tiba di suatu pagi buta, sekitar jam 5.20, dan ketika orang-orang kebanyakan di radio masih pada tidur (kebetulan baru saya yang sudah bangun dan sudah sholat subuh waktu itu), saya main ke depan yaitu ke dekat jalan raya, dan Ya Allah, secara kebetulan saya melihat Bapak saya turun dari Mobil angkutan umum (angkot), bapak saya datang ke stasiun radio dan mengabarkan ke saya bahwa ada telepon dari jakarta, hari itu harus ke jakarta untuk test kesehatan, harus hari itu juga katanya…. wahh jakarta tasik itu 6 jam perjalanan…. khan? — (catatan: dapat kabar telepon itu dari telepon tetangga loh, zaman itu belum musim HP, jadi waktu saya di jakarta, saya titipkan nomor telepon rumah tetangga saya itu, jadi setiap ada kabar dari Jakarta, ya lewat telepon rumah tetangga saya itu, namanya Pak H. Abdul).

Secara sadar tak sadar dan secara spontan, karena gembira, maka Saya kabur, saya minggat dari radio, tidak bilang-bilang, tas saya keluarkan diam-diam di pagi buta tersebut, semua orang masih tidur, saya malu pamitan, karena waktu di interview mengaku bahwa saya sedang tidak menunggu panggilan kerja, karena kalau mengaku sedang menunggu panggilan kerja, maka itu artinya peluang untuk di terima di radio tersebut menjadi sangat kecil.

Ibu saya bercerita bahwa, Sore harinya (ketika saya sudah ada di jakarta), kata ibu saya, ada yang datang dari radio menanyakan mengapa saya kabur? – orangtua saya tidak bisa menjelaskan dan tidak bisa menjawab dengan jelas, ortu cuma bilang bahwa saya pergi ke jakarta secara mendadak.

Sampai di jakarta ternyata saya telat, semua peserta yang di test sudah pulang, yang nge test nya pun sudah balik lagi ke rumah sakitnya.

Akhirnya pak satpam menyarankan saya untuk menghubungi pihak rumah sakit yang nge test tersebut. Saya dikasih alamatnya, ya alloh Rumah Sakit nya ternyata ada di Kota Bekasi… maka Saya pun meluncur ke Bekasi (dari kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur). Waktu itu sekitar pukul setengah tiga sore (14.30 WIB).

Lupa saya nama Rumah Sakitnya. yang jelas adanya di Bekasi, Saya tanya-tanya orang sepanjang jalan karena memang belum tahu menahu RS itu.

Sesampainya di Rumah Sakit tujuan (pukul 4.30 sore an lah), saya telat lagi, katanya orang nya sudah pulang. Besok baru bisa ditemui.

Ya alloh… bingung saya… akhirnya saya tidur di mushola RS itu. Pagi harinya saya sarapan bubur ayam yang ada di depan RS itu. Saya tanya-tanya lagi pihak RS. Akhirnya jam 11 siang saya telah menyelesaikan test kesehatan susulan itu, untung dokternya baik hati dan memaklumi saya yang datang terlambat dari kampung Tasikmalaya.

Tidak sampai disana, ternyata setelah test kesehatan, saya disuruh menunggu test interview, lama lagi itu, saya balik lagi ke Bekasi buat kembali ke kegiatan awal yaitu jualan tisu dan permen di Bis Mayasari di Terminal Bekasi sambil nunggu dipanggil test interview.

Dua minggu kemudian ada kabar dipanggil buat test interview di HRD pusat di pulogadung PT FSCM tersebut. Saya meluncur dari Bekasi ke Pulogadung dengan naik angkutan umum, waktu itu naik Mobil Elp warna merah jurusan ke terminal pulogadung waktu itu.

Alhamdulillah, dua minggu setelah interview, dapat kabar bahwa saya diterima disana. Saya masih ingat mulai diterima di PT. FSCM adalah pada bulan April tahun 2002.

Kontrak dua tahun disana. Keluar pada april 2004, bertepatan dengan masa-masa hancur nya kuliah saya karena mentok tidak bisa bayar biaya kuliah, karena sungguh Allah berkehendak lain, yaitu setelah diberhentikan kerja (habis kontrak) dari PT. FSCM (Federal Superior Chain Manufacturing), saya benar-benar susah mencari kerja lagi di kota besar. Sampai-sampai beberapa barang saya jual ke teman-teman saya, misalnya Magic Com dan HP Nokia 3315. Dan disanalah (waktu itulah) kuliah saya goncang, murni karena bingung hal pembiayaan di kota besar sendirian.

(Boleh jadi cerita ini saya sambung dengan episode pasca susah cari kerja, lalu saya memutuskan untuk memberanikan diri Buka Usaha Jasa Pengetikan Dokumen – Rental Computer), Join dengan teman saya, dimana dia masih kerja di PT. FSCM, namanya Rojikin… Tunggu cerita selanjutnya saja… (Pipih Pirmansyah)

Leave a Reply