Kelompok Tani Ternak Salira Leuwiseeng – Menjadi Pengusaha atau Wirausahawan itu Hebat, karena mereka adalah Insan-insan Pilihan yang Mandiri dalam berkarya dan menghasilkan uang. Kemauan keras untuk mau terjun dalam usaha sendiri sudah sepantasnya diterapkan kepada anak-anak kita, agar kelak mereka menjadi Usahawan Sejati (Pengusaha Sukses) yang tidak lagi mengandalkan Sistem Bekerja menjadi Pekerja Buruh ke orang lain yang sudah sejak lama memiliki konsep Usaha – jauh sebelum kita berpikir hal itu (kita malah baru merangkak sekarang, baru ide).
Walau memang pada kenyataannya kita sudah tertinggal cukup jauh, tapi tidak ada batasan sukses dalam usaha. Sukses usaha itu relatif, dan sangat erat sekali hubungannya dengan Keberkahan (bagi orang Islam), karena sehebat apapun sukses usaha tapi jika tidak berkah hidup kita, maka apalah artinya sukses usaha tersebut?
Jadi, yang Muslim usahakan adalah Keberkahan dalam Sukses Usaha yang dijalankan. Dan untuk mencapai itu, maka satu-satunya jalan adalah dengan terus menerus memupuk nilai-nilai keimanan kepada Allah SWT sambil terus melakukan ikhtiar.
Bekerjasamalah Dengan Orang-orang yang Mau dan Siap untuk Bekerjasama.
Kita kembali ke topik artikel ini. Diversifikasi Usaha adalah membagi-bagi Jenis Usaha yang dijalankan. Misalnya Usaha 1 mengurus Budidaya Ikan Nila, Usaha 2 mengurus Ternak Bebek Pedaging Panen Usia Muda, Usaha 3 mengurus Ternak KADO (Kambing & Domba), usaha 4 mengurus Toko Sembako, usaha 5 mengurus Sawah (Padi), usaha 6 mengurus Bisnis Online semisal bekerjasama dengan Facebook dalam menyampaikan iklan-iklan FB ke sebanyak mungkin pengguna facebook. dll.
Fungsi atau Tujuan dari melakukan Diversifikasi Usaha tersebut adalah jika terdapat satu atau lebih jenis usaha kita yang sedang down, maka dapat ditangani, tertutup dengan laba usaha lainnya, jadi secara global ekonomi keluarga tidak ambruk.
Apakah itu semua Mudah dijalankan? ya mudah, mintalah kemudahan kepada Pemilik Mudah. Bismillah, La haula. Kun fayakun itu nyata tapi nyatanya kepada orang-orang yang benar-benar yakin kepada Allah SWT, jadi Mereka yang Yakin adalah antara mulut dan hati akur, tidak hanya mulut saja yang membaca Istigfar nya. Itu memang tidak mudah, bahkan yang menulis ini pun belum sampai kesana. (Pipih Pirmansyah)