Kelompok Tani Ternak Salira Leuwiseeng – Malam tadi, saya Diskusi panjang lebar dengan salah-seorang Anggota Kelompok Tani Ternak Salira Leuwiseeng, yaitu Bpk. Imat Rohimat. Dalam obrolan tersebut yang dibahas adalah tentang bagaimana Cara atau Tips untuk Melakukan Ujicoba Pembenihan atau Pemijahan Ikan Belut Barvic.
Sebagaimana kita ketahui dan fahami bersama bahwa Peluang Budidaya Ikan Belut Barvic ini adalah sangat menjanjikan. Pasar Belut memiliki pasar unik tersendiri dan terdeteksi sebagai pasar yang istimewa. Tidak mudah untuk bisa melakukan pembenihan atau pemijahan belut agar sampai bisa beranak-pinak dari telur dan lalu menetas kemudian membesar. Perlu keahlian khusus yang terlatih untuk bisa sampai sukses budidaya pembenihan pemijahan belut.
Di banyak kesempatan, seringkali saya mendapatkan banyak telepon masuk yang menanyakan Benih Belut, Artinya peluang usaha benih belut adalah sangat terbuka lebar, karena kebanyakan pembudidaya pembesaran belut saat ini adalah mengambil benih belut dari alam, dimana ketersediaannya sangat terbatas dan tidak bisa di andalkan keberadaan stok nya.
Maka oleh karena beberapa pertimbangan di atas, Kelompok kami, yaitu Kelompok Tani Ternak Salira Leuwiseeng sangat mendukung kepada siapa saja warga Leuwiseeng (dan sekitarnya) yang tertarik dengan Usaha Pembenihan Belut ini, artinya jika ada warga yang ingin sama-sama memikirkan dan mempraktekkan ujicoba untuk pembenihan pemijahan belut barvic, maka kelompok akan sangat senang sekali. Sehingga mari kita mulai berkarya bersama-sama untuk mempersembahkan hasil yang terbaik.
Dan inilah Tips untuk Melakukan Ujicoba Pembenihan atau Pemijahan Ikan Belut Barvic, menurut versi Kelompok Ternak SALIRA Leuwiseeng:
1. Wadah untuk ujicoba (try error) adalah tidak harus terlalu besar, tetapi kecil saja, lihat foto yang saya lampirkan di artikel ini.
2. Pertama-tama, kita lakukan persiapan media nya, yang simple saja, yaitu pada wadah yang telah kita siapkan diatas, tinggal di isi oleh campuran Tanah Lumpur dan Jerami padi yang sudah mulai layu (bisa di ambil dari Tumpukan Jerami yang sudah tidak terpakai lagi di Kandang Kerbau dari Peternak Kerbau setempat).
3. Atur ketinggian media, tinggi 15 cm saja, lalu Air nya sedikit saja misalnya 5 cm
4. Yakinkan ada semacam galengan (tanah yang tidak terendam air) di dalam wadah ujicoba tersebut. Itu untuk tempat membuat lobang si belut lalu dia bertelur dan menetaskan telur-telurnya di lobang persembunyiannya tersebut (yang tidak kena air).
5. Ganti air tiap hari secukupnya.
6. Untuk Indukan belut, Berilah makan cacing tanah secukupnya tiap hari. Atau bisa juga dengan memberikan ikan-ikan kecil (Sunda: Burayak) yang dalam kondisi hidup (tidak mati).
7. Oh yah, ada dua teknik untuk indukan belut. (1) Jadi dalam satu kotak kecil diatas tersebut, bisa di isi dengan Dua ekor belut yang diprediksi itu Belut Betina (badannya kecil) dan Belut Jantan (badannya lebih besar dari betina). Lalu biarkan keduanya besama disana untuk ber-reproduksi.
8. Atau dengan cara yang kedua (2), yaitu bisa juga kita masukkan satu belut saja yang sudah kita yakinkan bahwa belut tersebut adalah memang sedang bertelur dengan ciri-ciri ketika di raba perutnya, ada terasa benjolan-benjolan kecil seperti telur keong mas. Cara yang kedua ini, memerlukan keahlian super khusus karena harus bisa membedakan mana belut yang sedang bertelur dan mana yang tidak. Jadi saran saya adalah tempuhlah cara pertama yaitu menempatkan dua ekor belut sejodoh.
9. Jika sudah rapi semuanya, tinggal mengamati saja sekitar max. 2 minggu, apakah sudah lahir anak-anak belut sebesar batang sapu lidi?
Baiklah, Walau tidak kumplit pembahasannya, karena memang saya tulis laksana sedang ngobrol, tetapi Semoga coretan ini ada manfaatnya. Salam. (Pipih Pirmansyah)